My Recycle Bin

Blog ini berisi tentang segala unek-unek gw or cerita-cerita yang pengen gw keluarin, itulah sebabnya mengapa dinamakan recycle Bin.

Sudah tak terhitung lagi berapa kali setiap hari ku memandangi cermin itu baik di pagi hari, siang, sore dan malam. Dalam sehari mungkin bisa puluhan kali ku berada di depan cermin itu. Namun, setiap kali diriku memandangi cermin itu, seperti baru pertama kali ku memandanginya. Aneh memang tetapi begitulah perasaan yang kualami seperti pengantin baru yang akan mengalami malam pertamanya. Rasa was-was, malu, senang, bahagia, takut, semua itu menjadi satu bercampur aduk dan berkumpul pada sebuah daging kecil di dalam diri setiap manusia yang biasa disebut dengan hati.

hari terus berganti, minggu telah berlalu, tahun telah berubah, namun cermin itu tetaplah cermin ketika pertama kali aku mendapatkannya dari seorang kakek tua di pinggir jalan, dimana setiap kali ku pulang dari aktivitas keseharianku menuju rumah, selalu saja aku menoleh ke arahnya dan merasakan sesuatu yang aneh dan ganjil pada kakek itu dan membuatku ingin berhenti untuk sekedar mengamati dari kejauhan. Hingga akhirnya suatu sore ku memberanikan diri untuk berhenti di depan kakek tua tersebut dan mencoba memperkenalkan diri kepadanya. raut mukanya yang tua namun sorot matanya yang tajam seakan-akan mampu melihat isi dalam otak dan pikiranku.

"permisi pak", ucapku ketika mulai mendekati dirinya dengan agak ragu dan bimbang serta cemas.
"oh,silahkan nak, silahkan, habis pulang kerja ya?" jawab kakek tersebut dengan nada suara yang lembut namun terdengar tegas.
"Bapak jualan cermin ya" tanyaku dengan sedikit ragu.
"ya, beginilah, hanya ini yang bisa bapak lakukan, untuk menyambung hidup sehari-hari"
"Maaf pak, memangnya keluarga Bapak kemana?" aku mulai mengambil posisi duduk disebelah kakek tersebut dengan perlahan."

Tobe continued.....

1 comments:

woiii..
lanjutin dong...
masa, dah kaya sinetron aja, dikit-dikit iklan..

Post a Comment